Keroppi - Sanrio Amalia OA2: November 2014 #newnavbar ul li{ list-style-type: none; display:inline; margin:0px; padding:30px; border:0px solid; }#acc{background:#666;font:20px trebuchet ms; line-height:1.2em;padding:10px;margin:0;} #acc h3{background:-moz-linear-gradient(top,#ccc,#999);padding:5px 10px;margin:0;color:#222; text-shadow:0px 1px 1px #fff; border-bottom:2px solid #444;} #acc h3 a{color:#555} #acc h3 a:hover{color:#000} #acc .post{background:#fff;color:#000;padding:10px;margin:10px 0px;display:none; border-bottom:2px solid #222;} #acc :target h3 + .post {display:block;height:150px;overflow:auto;} #acc :target h3 a{color:#aa5500}#menubar{ width:900px; height:32px; background:#de360f; margin: 0 auto; }

Flowers

Minggu, 30 November 2014

PELANGIKU




Yang menyedihkan, menyakitkan & mengecewakan!
(all, kita pernah mengalaminya)


Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu .... Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya .... Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya ...

Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya ... Saat kau membutuhkan jawaban dari e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya ... Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ... Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu ... Saat dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya .... Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan ... Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu ... Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu ...

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu ??? Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu .... Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan .... sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia ....

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ..... sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail yang kau kirim .... atau mungkin saja dia tidak melihatmu ....

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu .... sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu ....

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya .... sebenarnya sedang mengajarimu untuk ridha menerima takdirNya ....

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu .... sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun ....

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu ... sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya ....

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan .... sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan ....

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan ...

Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina ... Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu ...

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu ...

terkadang dalam kehidupan kita membutuhkan matahari dan hujan sekaligus agar mampu menciptakan pelangi kehidupan (deuw19@yahoo.com)

Titip Rindu untuk Ayah




Embun Taushiyah - 17 Oktober 2004 (Sumber : http://www.eramuslim.com)


eramuslim - Seraut wajah penuh gurat. Membuatku selalu teringat larik Ebiet G Ade,

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meskipun nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

What should I say about him?
Sedari kecil, aku tak terlalu dekat dengannya. Lumrah mungkin, karena seorang anak memang biasanya lebih dekat dengan ibunya. Sosok wanita yang senantiasa hadir di rumah, membimbing anak-anaknya.

Aku tak terlalu dekat dengannya. Sosok itu selalu pergi pagi pulang sore. Setiap beliau tiba, selalu kucari, adakah ia membawa bingkisan bagiku? Dan ibuku senantiasa menyuruhku menyiapkan makan baginya. Sebuah permintaan yang selalu kupenuhi sembari enggan menggelayuti jasad. Sebuah sikap yang selalu kusesali hingga saat ini.

Sosok itupun jarang berbicara. Selalu kulihat ia bekerja dalam diam. Ah, satu sifat yang lewat kuteladani. Ya, ayah adalah sosok yang serba bisa menurutku. Dan jelas dambaan wanita masa kini. Karena beliau tidak pernah segan melakukan pekerjaan wanita, tanpa melalaikan amanahnya sebagai ayah. Bahkan kadang kupikir, di beberapa sisi beliau lebih jago dari ibuku. Beliau bisa menjahit dengan rapi dan sangat teliti. Membuatkan ciput untuk kakak perempuanku, sebagai orang pertama yang memakai kerudung di keluargaku. Memasak dengan sangat bersih dan apik. Membuat sendiri beberapa perkakas dapur dari kayu. Membersihkan halaman dan menggunting rumput. Pernah suatu kali, seorang sales mengira beliau adalah tukang kebun! Jadilah rumahku selamat dari serbuan sales.

Benar, ayah adalah pekerja yang sangat teliti. Kadang aku dan juga kakak-kakakku sering gemas ... "Ayo dong Yah, cepetan dikit! Atau kita aja deh yang ngerjain". Tapi proses yang 'lambat' itulah yang mewujudkan hasil mengesankan.

Mengecat ayunan taman bersama. Pergi ke pasar dengan pakaian lusuh. Beli sepeda, lalu kita kayuh bergantian. Menemaniku ke toko buku. Membelikanku gula-gula harum manis yang besar, karena saat itu aku malu memegangnya. Memboncengku di sepeda 'unta'. Menghadirkan bola basket saat aku memang sedang kepingin-kepinginnya. Mewariskan kepadaku beberapa buku sastra masih dengan ejaan lama. Berkolaborasi dengan ibuku, menjahitkan seprei berenda untuk Idul Fitri.

Satu lagi dari ayahku adalah, beliau tidak pernah mengeluh. Sungguh! Sosok itu memang jarang tersenyum. Beberapa temanku mengaku takut melihat ayahku. Wah, mereka belum tau saja bila isengnya kumat, ayahku bisa meniru sosok ibu via telpon, dan sudah beberapa teman yang tertipu!

Perpaduan sinergis jarang tersenyum dengan tiada keluhan sedikit pun dari lisannya. Bahkan saat beliau sakit dan harus dirawat di rumah sakit -pertama dan hanya sekali dalam seumur hidupnya-, hingga sosok tegar itu menemui Izrail di sana. Akibat sakit yang menyerang hatinya. Akibat akumulasi zat-zat toksik ketika dulu beliau bekerja di pabrik belasan tahun lamanya. Sedikitpun tak pernah kudengar keluhan keluar dari lisannya. Padahal sering beliau tidak melalui malam dengan mata terpejam, karena sakit memerih di hatinya. Bahkan beliau menolak keinginanku untuk menemaninya di rumah sakit hanya karena khawatir mengganggu sekolahku.

Satu ketika seorang sahabat bercerita kepada saya, kakunya ia membangun komunikasi dengan ayahnya. Aku hanya bisa terdiam miris. Menyembunyikan basah di mataku. Duhai sahabat, segeralah bangun komunikasi dengannya. Sebelum maut mewujudkan jarak antaranya.

Mengenang ayahku, selalu kuingat tanggal itu, 31 Agustus 1995. Paska kepulangannya dari Baitullah. Ternyata beliau pun harus berpulang pada Dzat yang selalu kita nantikan pertemuan dengan-Nya. Kamis mendung mendesak awan. Tubuhnya telah terbalut kain putih. Menyisakan seraut wajah bergurat. Tatkala wajahnya dipalingkan menghadap kanan. Dan gundukan tanah merah basah menindihinya, menghalangi kami sedikit demi sedikit ... menjarakkan kami kian jauh ...

Rabbi,
Lapangkanlah kuburnya.
Terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Datangkanlah sosok tampan di hadapannya, sebagai wujud amal kebaikan beliau selama ini.
Kutitipkan ia pada-Mu Ya Allah ...

Rabbi,
Rahmatilah hamba sebagai anak shaleh, agar mampu mendoakan kedua orang tua hamba.
Sampaikan kepadanya, larik yang belum sempat kuverbalkan di hadapannya, bahwa Aku mencintainya.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangatmu tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Rindu Ayah. Sungguh.

Dian Rahmarinadhe_afk@yahoo.com

Rencana ALLAH Pasti Indah




Embun Taushiyah - 07 Juni 2004 (Sumber : teman pumpkins)


Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang
menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain dilantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang
kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan
berkata dengan lembut :

"Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan
putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, " Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu."

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang
aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.
Kemudian ibu berkata,"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, Sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan
bertanya kepada Allah,

"Allah, apa yang Engkau lakukan?" Ia menjawab : " Aku
sedang menyulam kehidupanmu." Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna
yang cerah?

"Kemudian Allah menjawab," Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan
>melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu.

"Subhanallah...
Beruntunglah orang2 yang mampu menjaring ayat indah
Allah dari keruwetan hidup di dunia ini.Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam
perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin.

Subhanallah,
Allah adalah Dzat Yang maha pengatur segala sesuatu di alam ini. Tulisan ini mengingatkan saya bahwa kendati pun manusia punya keinginan, tetapi Allah mempunyai keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah. mari kita senantiasa bertawakkal kepada Nya.

Islam adalah kenikmatan paling tinggi bagimu. Taat kepada Allah adalah kesibukan yang paling berharga bagimu Dan maut adalah pelajaran paling berharga bagimu (Ali bin Abi Thalib r.a)